The Croods_1
Dengan  mudah, The Croods dapat digambarkan sebagai perpaduan antara Flinstones dengan Ice Age. Bercerita tentang sebuah keluarga di jaman dahulu kala yang mempunyai banyak sekali peraturan untuk bertahan hidup. Salah satu peraturan utamanya adalah jangan pernah meninggalkan gua. Secara tidak langsung peraturan ini mengacu kepada kebiasaan manusia gua.
Anyway, walaupun mereka adalah manusia gua secara general, tetap saja sifat-sifat yang dibawanya adalah manusia modern. Di sini ada Grug (Nicolas Cage), seorang bapak yang sangat memegang peraturan-peraturannya dan ada juga anak perempuannya Eep (Emma Stone) yang persis seperti remaja jaman sekarang. Suka memberontak. Sisa keluarganya? Tidak terlalu dibahas, mereka hadir sebagai pelengkap plus bahan lelucon.
Nah, antara Eep yang berjiwa bebas dan bapaknya yang senang sekali bertahan di dalam gua lama-lama menjadi sebuah konflik. Apalagi ketika Eep bertemu dengan Guy (Ryan Reynolds) yang juga berjiwa bebas dan juga pintar. Guy di sini ceritanya sebagai kryptonite dari Grug. Dengan kecerdasannya dia basically adalah Thomas Edison di dalam cerita. Banyak sekali invensinya, hal ini lama-lama mulai mengesalkan Grug, apalagi ketika satu keluarganya mulai memilih Guy ketimbang dirinya.
Plotnya memang tidak rumit dan khas cerita keluarga. Saya tidak protes. Karena nilai lebih The Croods bukan di situ, melainkan di humor dan visualnya. Konon, dari mereka yang sudah menonton 3Dnya sangat puas. Saya saja yang nonton 2Dnya puas dengan visualnya. Warna-warni dan magis. Benar-benar sebuah hiburan untuk mata. Dan leluconnya, sangat lucu. Saya seperti merasa kembali menonton Ice Age pertama. Tidak seperti yang terakhir, garing.
Ditambah juga dengan beberapa pelajar penting, The Croods sangat cocok dinikmati bersama keluarga.